Selasa, 10 Juni 2008

St. Herman Yosef (1150-1241)

Sejak kecil, Herman Yosef sangat suka berdoa. Dia menganggap Yesus dan Bunda Maria sebagai teman akrabnya. Dia sering pergi ke Gereja untuk berdoa dan menceritakan pengalamannya. Suatu hari Herman hendak berangkat ke sekolah dengan agak tergesa karena hampir terlambat. Ayahnya memberi Herman sebuah apel sebagai bekal. Sambil berlari, Herman sudah membayangkan makan apel yang lezat. Herman berasal dari keluarga yang sangat sederhana, maka apel menjadi makanan yang berharga untuknya. Tapi kemudian dia teringat seorang sahabatnya dan Herman ingin memberikan apel itu padanya. Herman terus bergegas ke sekolah, namun ketika mendekati Gereja, Herman berubah pikiran lagi. Dia akan mempersembahkan apel miliknya untuk bayi Yeses. Herman masuk dan mencoba menyerahkan apel itu pada bayi Yesus yang digendong oleh Bunda Maria, namun Herman terlalu pendek. Dia tidak bisa menjangkaunya. Herman mencob melompat, namun tetap tidak bisa menjangkau Bayi Yesus. Tiba-tiba Bunda Maria memandang Herman dengan penuh kasih lalu mengambil apel itu. Herman sangat senang, lalu bergegas pergi ke sekolah.
Pernah juga Herman datang ke Gereja tanpa memakai sepatu di udara yang sangat dingin. Bunda Maria lalu menunjuk pada sebuah ubin. Herman membalik ubin itu dan menemukan uang yang cukup untuk membeli sepatu. Sejak saat itu setiap kali Herman membutuhkan sesuatu, Herman akan menemukan uang disitu. Pada umur 12 tahun, Herman masuk biara atas permintaan Bunda Maria dan diterima sebagai calon Novis walaupun usianya masih sangat muda. Atas permintaan Bunda Maria, dia menambah namanya menjadi Herman Yosef. Hidupnya diabdikan untuk berdoa, matiraga dan belajar. Setelah menjadi imam, Herman YOsef adalah imam yang sangat rajin. Herman Yosef meninggal pada usia 90 tahun dan dikanonisasi oleh Paus Pius XII pada tahun 1958.
St. Herman Yosef merupakan pelindung anak-anak sekolah.

Tidak ada komentar: