Minggu, 24 Februari 2008

Menggunakan Semua Kekuatan

Seorang anak sedang membantu ayahnya di kebun. Anak tersebut berusaha mengangkat sebuah batu yang berat namun gagal walaupun dia telah mencobanya berkali-kali. Ayahnya yang melihatnya, akhirnya berkata "Apa kamu yakin kamu sudah menggunakan seluruh kekuatanmu?" "Sudah Ayah" jawab si anak. "Tidak kamu belum menggunakan semua kekuatanmu." Kata ayahnya. "Kamu belum meminta bantuanku."

(Diterjemahkan dari buku "Mirrors for The Heart", Hedwig Lewis, S.J)

Doa A Fung

Hampir setiap saat, kalau sempat, A Fung selalu mampir ke Gereja untuk berdoa. Doanya sangat singkat. Pada suatu hari, Pastor Parokinya mencegatnya dan berkata: "A Fung apa saja yang kamu doakan dalam waktu sesingkat itu?" "Pastor saya hanya menatap lurus ke Tabernakel dan bilang pada Yesus: Yesus ini A Fung. Lalu saya pamit pergi."
Beberapa waktu kemudian, A Fung sakit dan masuk rumah sakit. Ia membawa kegembiraan ke seluruh rumah sakit itu. Orang-orang yang biasanya mengeluh menjadi riang dan kadang tertawa terbahak-bahak.
"A Fung," kata seorang perawat, "Orang-orang berkata, bahwa engkaulah yang menyebabkan perubahan suasana dalam rumah sakit ini. Mereka berkata engkau selalu bahagia." A Fung menjawab, "Benar Suster. Saya selalu bahagia. Pengunjungku setiap hari membuat saya bahagia." "Pengunjungmu?" tanya suster itu. "Kapan dia datang? Saya tidak pernah melihatnya>" A Fung menjawab, " Ya! Setiap hari pada pukul 12.00. Ia datang dan berdiri di sudut kaki tempat tidurku. Aku memandang Dia dan Dia tersenyum sambil berkata kepadaku: A Fung ini Yesus."
(Diambil dari Buku "Percikan Kisah-kisah Manusia" R. Yosef Lalu, Pr.)

St. Jeanne de Arc (1412-1431)

Jeanne de Arc adalah anak petani di desa Domremy dekat provinsi Lorraine, Prancis. Lewat dirinya, Tuhan menyelamatkan Prancis.Jeanne lahir pada tanggal 6 Januari 1412. Sejak berusia 13 tahun, Jeanne sering mendengar suara-suara yang diyakini sebagai Malaikat agung St. Mikael, St. Katarina dari Alexandria dan St. Margareta dari Antiokhia. Suara-suara itu memanggil Jeanne untuk menyelamatkan Prancis yang diduduki oleh Inggris. Mei 1428 Jeanne diperintahkan untuk menghadap putra mahkota untuk membantunya naik tahta, karena saat itu dia belum dimahkotai dan tentara Inggris serta Burgundia menguasai hampir seluruh Prancis. Jeanne berhasil menemui Pangeran Charles dan meyakinkannya, namun dia harus menghadapi halangan dari kalangan Gereja dan pejabat negara. Baru setelah menjalani berbagai penyelidikan, Jeanne yang saat itu baru berusia 17 tahun diberi pakaian perang baju baja putih dan bendera yang dibuat sesuai dengan pesanan Jeanne, bertuliskan "Yesus dan Maria". Jeanne juga dibantu oleh sepasukan kecil tentara.
Jeanne dan pasukannya berhasil mengalahkan tentara Inggris yang sedang mengepung Orleans pada tanggal 8 mei 1429. Tentara Inggris di Patay dan Troyes juga berhasil dikalahkannya. Serangkaian kemenangan tersebut berhasil membuat pangeran Charles dimahkotai di Reims pada tahun 1429. Sebenarnya kemenangan ini adalah sebuah peluang bagus untuk merebut kembali Compiegne, tapi hal ini tidak dimanfaatkan oleh militer Prancis sehingga akhirnya Jeanne berangkat seorang diri. Sayangnya Jeanne ditangkap oleh pasukan Burgundia dan dijual ke Inggris, namun Prancis dan pangeran Charles tidak berbuat apa-apa untuk menyelamatkannya. Jeanne dipenjara selama 9 bulan dan disidang sampai 15 kali. Ia dijebak oleh Peter Cauchon, uskup Beauvais yang ingin supaya Inggris membantunya untuk menjadi Kardinal. Jeanne dituduh sebagai tukang sihir dan melakukan penghujatan. Jeanne diputuskan bersalah dan akhirnya dibakar hidup-hidup pada 30 Mei 1430, saat usianya 19 tahun.
25 tahun sesudah kematiannya, Paus Kalistus III menunjuk komisi untuk menyelidiki apakah keputusan tersebut sah dan akhirnya terbukti bahwa Jeanne tidak bersalah. Jeanne dikanonisasi pada tahun 1920. Pesta peringatannya dirayakan setiap tanggal 30 Mei. St. Jeanne de Arc merupakan pelindung negara Prancis dan para tentara.

Rabu, 13 Februari 2008

Doa Mohon Sikap Lepas Bebas

Aku mohon kepadaMu ya Tuhan,
Agar Engkau menyingkirkan segala sesuatu
yang memisahkan aku dari Engkau dan Engkau dari aku.
Singkirkan segala sesiatu yang membuat aku tak pantas Engkau pandang, Engkau kuasai, Engkau cela, Engkau bicarakan, Engkau baiki, Engkau cintai.
Buanglah dari diriku setiap kejahatan yang menghalangi aku untuk melihat, mendengar, mengecap, menikmati dan menyembah Engkau, takut dan memperhatikan Engkau,
Mengenal, percaya, mencintai dan memiliki Engkau,
sadar akan hadiratMu dan sedapat mungkin mengenyam Engkau.
Ini adalah apa yang aku minta untuk diriku dan yang aku inginkan sekali dari Engkau.
B. Petrus Faber, Sj (1506-1546)